Ticker

6/recent/ticker-posts

Zat Adiktif Dan Psikotropika

Zat Adiktif Dan Psikotropika
Cannabis sativa
blog BELAJAR IPA - MATERI - Akhir-akhir ini sering terdengar berita beberapa artis tertangkap basah sebagai pengguna narkotika dan obat berbahaya (NARKOBA). Penyalahgunaan narkoba sekarang ini tidak hanya terjadi di kota-kota saja, bahkan sudah merambah ke pedesaan.

Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) merupakan salah satu masalah kesehatan bagi kalangan muda dengan jumlah korban yang semakin bertambah.

Narkoba atau Napza adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang apabila dimakan atau diminum, dihisap atau dihirup, atau dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat meimbulkan ketergantungan (adiksi).


NAPZA / NARKOBA

Napza adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Sedangkan Narkoba singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Jadi napza atau narkoba terdiri dari narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Narkotika meliputi tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium, morfin, kokain, ekgonin, tanaman ganja, dan damar ganja.

Zat Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5 / 1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain: sedatin (Pil BK), rohypnol, magadon, valium, mandarax, amfetamin, fensiklidin, metakualon, metifenidat, fenobarbital, flunitra-zepam, ekstasi, shabu-shabu, dan LSD.

Zat adiktif adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi pemakainya. Zat adiktif biasa dibakai sebagai pengganti morfin atau kokain yang dapat mengganggu sistem saraf pusat. Yang termasuk zat adiktif antara lain: rokok, minuman keras, alkohol yang mengandung etil etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut). Inhalen adalah zat organik yang menghasilkan efek sama dengan yang dihasilkan dari minuman keras yang beralkohol atau obat anastetik jika aromanya dihisap. Contoh inhalen seperti lem/perekat, aseton, dan eter.

Berdasar efek terhadap perilaku yang ditimbulkan, narkoba dapat digolongkan menjadi:

Depresan

Depresan adalah narkoba yang dapat memperlambat aktivitas sistem saraf pusat yang mengakibatkan turunnya tingkat kesadaran atau mengurangi aktivitas fungsional alat tubuh. Pemakaian obat depresan mengakibatkan merasa tenang, pendiam, dan bahkan membuat tertidur atau tidak sadarkan diri. Depresan meliputi: alkohol, morfin, heroin/putauw, barbiturat, kodein, sedatif(penenang), hipnotik (obat tidur), dan transquilizer (anti cemas)

Stimulan

Stimulan adalah narkoba yang dapat memberikan rangsangan terhadap otak dan sistem saraf serta merangsang fungsi alat tubuh dan meningkatkan gairah kerja. Akibat pemakaian stimulan akan menjadi aktif, segar dan lebih bersemangat. Yang termasuk golongan stimulan antara lain: Amfetamin (shabu, ekstasi), kafein, kokain, dan nikotin.

Halusinogen

Halusinogen adalah narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi (berkhayal). Gejala halusinasi yaitu seakan-akan melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, yang bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Yang termasuk halusinogen yaitu: Kanabis (ganja), LSD, dan Mescalin.

Sedativa - Hipnotika

Sedativa – hipnotika merupakan narkoba yang digunakan sebagai obat penenang (sedatif), contohnya pil BK dan magadon. Pemakaian dosis kecil dapat membuat tenang, dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan tertidur. Akibat pemakaian sedatif dapat diketahui dari gejala-gejala yang tampak seperti gelisah, mengamuk kemudian mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan menjadi lamban.

Ciri-Ciri Pecandu Narkoba

Morfin, kodein, heroin, metadon, demerol, candu
Beberapa gambar narkoba
Narkoba mempunyai pengaruh menimbulkan ketagihan (adiksi) dan ketergantungan bagi pemakainya. Adiksi adalah gejala meminta terus menerus untuk memakai atau menggunakan karena merasa sangat membutuhkan.

Seseorang yang ketagihan ditunjukkan adanya gejala fisik dan mental, dimana tubuh akan mengadakan reaksi yang menyakitkan. Sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, badan menggigil pada saat tidak memakai atau menghentikan penggunaan. Pada keadaan yang parah bisa sampai menjerit-jerit histeris, menggigit jari, berperilaku seperti orang gila. Keadaan semacam ini dinamakan sakau.

Ciri-ciri umum pecandu narkoba antara lain:
Kesehatan dan Emosional: sering menguap padahal tidak ngantuk, batuk dan pilek berkepanjangan, pusing, otot kaku, demam, diare, perut melilit, mata merah dan berair, sesak napas, takut air, mudah tersinggung, mulut bau, agresif (sering berkelahi), mendengarkan musik sangat keras, emosi tidak stabil.

Perubahan Sikap Pribadi: Sering menyendiri, acuh tak acuh, suka ingkar janji, malas mengurus diri, sering menghabiskan waktu di kamar mandi, jika ditanya bersikap defensive dan benci, bertindak kasar terhadap orang lain, sering bohong, suka terlibat tindak kejahatan.

Penggunaan Narkoba Dalam Bidang Kesehatan

Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya boleh dilakukan oleh pihak yang berwenang (dokter, psikiater, atau petugas kesehatan) dengan dosis dan jenis yang terkontrol.
Morfin
Digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat, mengurangi rasa tegang pada pasien yang akan menjalani operasi.
Heroin
Heroin merupakan turunan dari morfin yang berfungsi sebagai depresan untuk meredakan batuk.
Barbiturat
Sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum pasien dioperasi.
Amfetamin
Digunakan untuk mengurangi depresi, menambah kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, untuk euforia (bersenang-senang, gembira).
Meperidin
Digunakan sebagai obat analgesia.
Metadon
Digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri.



Post a Comment

0 Comments